ゆいツールブログ:NPO法人ゆいツール開発工房(ラボ)

人と人、人と自然、人と環境などを「結う(ゆう)」ということに関して、団体の活動やスタッフの思いなどを紹介していきます!

試行3回目!マングローブ林環境教育プログラム in Lombok

2022年04月10日 | ★2021年度(ロンボク)

1回目(バゲッ・クンバール)2回目(南レンバール)に続いて、3回目のプログラム試行は、3月23日に東ロンボクのギリ・ランプで行いました。

これは、ゆいツールが2021年度に開発した「マングローブ林環境教育プログラムツール」の試行のことで、ゆいツールのボランティア7人が絶賛練習中なのです。

(活動ビデオはこちら。ただしインドネシア語)

KEGIATAN EDUKASI MANGROVE DAN CLEAN UP DI GILI LAMPU, Lombok timur, NTB.

Video kegiatan

(マングローブ林のエコシステムのカード並べの様子)

今回は、前回の反省を踏まえ、事前にひとりひとり練習をしました。

(部屋で練習するルス)

今回は、18人の小学生から中学生が参加しました。

最初に、コマンが4枚の写真を見せて子供とやり取りをする場面では、子供たちは恥ずかしがって質問に答えるのが遅れたのですが、ゆいツールボランティアの声かけもありじょじょに積極的になっていきました。

次に、10種類のマングローブ林に生息する生きものについて紹介し合うコーナーでは、オパンから生きものカードを受取るために何人かの子供たちが前に出て、名前や食べ物、どこに住んでいるのか、などを紹介し合いました。

「デトリタスってなんだ?」の絵本を読んだのはルスでしたが、まだたどたどしさがあり、ティウィがサポートしました。

エコシステムのカードゲームのところでは、4つのグループに分かれ、生き物カードを絵の上に並べました。

上級生以上の子供たちは、マングローブの木やデトリタスが、生き物たちを支えるために重要であることを理解しました。

また、子供たちはすべての生き物が個体数を維持することが非常に重要であるということも理解しました。

そうしないと、食物連鎖が壊れ、マングローブの生態系に生息する生き物が絶滅するリスクがあります。

ゲームの後、マデが様々なマングローブの一覧表を子供たちに見せて、色々な木の名前、樹形、葉や花の形、果実などがあることを伝えました。

実は、マングローブという名前の木はないことも。

資料が見えづらかったり、ゲームの後で子供たちの集中力が途切れてしまったり、という反省点もありました。

プログラムの最後に、ティウィがプラスチックごみの問題を伝えるため、子供たちを外に連れ出して落ちているごみを探させて、マングローブ林の生態系との関係を説明しました。

ギリ・ランプでは、その他に、以前行ったコンポストづくり(1回目2回目)のフォローとして、クカイ・ブルスリごみ銀行のパイズルさんがコンポストのチェックをしたり、翌朝はKPPL(住民グループ)のメンバーとクリーンアップ活動をしたりしました。

追記(山本):

今回は、今まで実施した中で一番参加者が年齢的に合っていた、とボランティアの感想がありました。

プログラムがとても楽しかったので、子供たちが帰りたがらなかったそうです。

2021年度、ギリ・ランプで何度か活動をしてきましたが、子供たちを相手にしたのは初めてでした。

ギリ・ランプのマングローブ林は岸から離れた小島にあります。

1月にギリ・ランプで実施した、「マングローブ林での持続可能な観光について考えるワークショップ」では、子供たちがマングローブの植林をしたり、マングローブの生態について学んだりして欲しい、という意見がありました。

ゆいツールのボランティアも、何度かプログラムを実施するうちに、もっとマングローブについて勉強したい、という気持ちが芽生えたようです。

新年度になり、またこの先どんな風に活動していけるか、予算を見ながら考えていきたいと思っています。(山)

(クリーンアップ活動の様子。手前からティウィとルス)

【原文】

KEGIATAN EDUKASI MANGROVE DAN CLEAN UP DI GILI LAMPU

 

Kegiatan                 : Program Edukasi Mangrove Untuk Anak-Anak Dan Clean Up Bersama Para Pelaku Wisata Di Gili Lampu

Waktu                     : 23-24 Maret 2022

Lokasi                     : Taman Wisata Gili Lampu, Desa Padak Goar, Sambelia, Lombok Timur

 

  1. Edukasi Mangrove

Pada hari rabu, 23 maret 2022 pukul 16.30 wita relawan Yui Tool Kaihatsu Labo yang terdiri dari Sri Trisna Dewi, Sri Trisna Wati, Teguh Pati Perwangsa, I Komang Hastika, Taopan Kusuma, Muhammad Ruspaedi, I Made Wiranata dan di bantu oleh Paizul Bayani, melaksanakan program Edukasi Mangrove di Gili Lampu. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari SD sampai SMP berjumlah 18 orang.

 a. Prolog

I Komang Hastika membawakan materi prolog untuk membuka kegiatan edukasi mangrove kali ini. Dalam prolog diperlihatkan gambar-gambar tentang pohon mangrove, muara, dan daerah pasang surut air laut. Dalam penyampaian prolog ini anak-anak masih malu-malu untuk berinteraksi dengan pemateri, sehingga respon anak-anak saat ditanya beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan gambar pohon mangrove dan daerah muara agak lambat. Namun saat-saat akhir semua relawan Yui Tool Mencoba memberi semangat pada anak-anak agar lebih berani mengutarakan pendapatnya. Dan saat gambar daerah pasang-surut diperlihatkan anak-anak sudah aktif berkomunikasi dengan pemateri.

 b. Gambar Hewan Mangrove

Beberapa anak-anak maju kedepan untuk diberikan kartu bergambar hewan-hewan mangrove. Dengan dipandu oleh Taopan Kusuma anak-anak diberi informasi tentang nama, habitat, dan makanan daripada hewan-hewan mangrove yang ada di kartu bergambar tersebut.

 c. Cerita Bergambar Ekosistem Mangrove

Materi ini disampaikan oleh Muhammad Ruspaedi dengan dibantu oleh Sri Trisna Dewi. Materi ini berisi tentang pengenalan detritus yang merupakan suatu bahan dari kotoran dan sisa-sisa jaringan organisme yang telah mati. Selain itu materi juga berisi hubungan antar mahluk hidup yang terikat satu sama lain dalam bentuk rantai makanan. Dalam Penyampaiannya pemateri dalam hal ini Muhammad Ruspaedi, masih kaku dan belum hafal dengan materi, sehingga harus membaca dengan dengan seksama materi yang tertulis di alat peraga cerita bergambar. Selain itu Sri Trisna Dewi juga ikut Membantu Muhammad Ruspaedi menjelaskan kepada anak-anak.

 d. Permainan Ekosistem Mangrove

Setelah menerima materi  tentang ekosistem mangrove dan mahluk hidup didalamnya, para peserta diajak untuk melakukan permainan ekosistem mangrove. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok, kemudian para relawan Yui Tool Kaihatsu Labo dan Paizul Bayani masuk kedalam kelompok-kelompok tersebut sebagai pemandu kelompok. Para peserta terlihat sangat antusias dalam melaksanakan permainan ekosistem mangrove ini. Sebagian besar peserta mendapat pemahaman bahwa pohon mangrove dan detritus sangat penting sebagai penopang hidup hewan-hewan yang telah mereka pelajari sebelumnya. Selain itu para peserta juga mendapat pemahaman jika tiap mahluk hidup sangat penting untuk dijaga populasinya jika tidak maka rantai makanan akan terputus dan ada resiko kepunahan hewan-hewan yang hidup di ekosistem mangrove tersebut.

  e. Jenis-Jenis Pohon Mangrove

Dalam materi ini anak-anak diperlihatkan macam-macam nama dan bentuk dari jenis-jenis pohon yang ada di ekosistem mangrove melalui gambar-gambar yang berisi berbagai macam jenis pohon dengan bentuk batang, daun, bunga dan buah yang berbeda-beda. Anak-anak juga dijelaskan bahwa mangrove adalah sebuah ekosistem bukan nama satu jenis pohon. Namun sayangnya Materi yang dibawakan oleh I Made Wiranata ini kurang mendapat perhatian hal ini dikarenakan alat peraga yang sangat kecil dan kurang jelas. Selain itu suasana setelah bermain game yang cukup menguras tenaga membuat anak-anak kehilangan konsentrasinya.

  f.  Pengenalan Sampah

Materi ini dibawakan oleh Sri Trisna Dewi dengan mengajak anak-anak berkeliling disekitaran area belajar untuk mencari sampah secara langsung. Sampah yang ditemui disekitar menjadi alat peraga (bahan ajar) kepada anak-anak langsung dengan cara menjelaskan profil sampah yang ditemui.

 

  1. Kontrol Pupuk Organik

Pada kamis, 24 maret 2022 tepatnya pukul 07.30 wita relawan Yui Tool Kaihatsu Labo bersama  Paizul bayani mengecek kompos organik yang telah dibuat oleh KPPL. Kompos organik ini antara lain kompos Takakura, kompos cair, dan kompos daun, dimana pembuatan kompos ini merupakan hasil pelatihan yang diselenggarakan oleh Yui Tool Kaihatsu Labo. Paizul Bayani selaku narasumber mengecek sekaligus menerangkan keadaan kompos-kompos tersebut kepada anggota KPPL  dan Relawan Yui Tool Kaihatsu Labo. Dalam Penjelasannya semua pupuk tersebut telah matang dan siap dipanen. Namun demikian keadaan pupuk tersebut tidak memiliki suhu yang cukup panas, hal ini dikarenakan selama musim hujan pupuk-pupuk tersebut terendam oleh air hujan.

 

  1. Clean Up

Setelah mengecek kompos Relawan Yui Tool Kaihatsu Labo, Paizul Bayani, KPPL, dan masyarakat disekitaran pantai gili lampu tersebut melaksanakan clean up. Clean up yang berlangsung dari jam  08.00 sampai 11.00 wita tersebut dilaksanakan dengan memilah sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik (terutama plastik) dikumpulkan dengan menggunakan karung. Sedangkan sampah organik sebagian dibawa ketempat yang landai dan sebagian lagi dibakar.  Dari hasil diskusi dengan peserta clean up diketahui bahwa selama ini sampah tetap dibersihkan namun sangat jarang dipilah, melainkan dikumpulkan disatu tempat untuk dibakar. Diskusi dari Paizul Bayani Dengan Pak Suyanto dan masyarakat juga mengenai bagaimana mengelola sampah yang baik dengan cara dipilah, salah satu alternatifnya adalah dengan membuat rumah kompos.

(クリーンアップの後に、KPPLのメンバーと)

★★★★★★★★★★★★★★★★★★

NPO法人ゆいツール開発工房(ラボ)
Eメール:yuitool☆gmail.com

(☆→@に変えてメールをお送りください)

ホームページはこちら

https://yui-tool.jimdofree.com/

Facebookはこちら
★★★★★★★★★★★★★★★★★★

  • X
  • Facebookでシェアする
  • はてなブックマークに追加する
  • LINEでシェアする